Profil

Harry Endang Kawidjaja

Ketua Umum DPP HIMPERRA, adalah salah satu developer senior tanah air. Ia memulai bisnis properti tahun 1992 dengan bendera Delta Group. Proyek  pertama dan keduanya berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dengan mengembangkan perumahan Johan Indah dan Karaba Indah, masing-masing 6 ha dan 25 ha. Setelah itu baru merambah ke kota-kota lain. “Sekarang proyek yang sedang berjalan ada di Bogor (Jawa Barat), Serang (Banten), serta di Semarang (Jawa Tengah),” katanya. Di Semarang dan Kendal (daerah penyangga Kota Semarang), Delta Group melalui anak perusahaan PT Dwiwahana Delta Megah, berkembang pesat dengan mengembangkan enam perumahan sederhana dalam 10 tahun terakhir, yaitu Puri Delta Asri (PDA) 1,2,3,5, 6 dan 7 dengan total lahan 50,7 ha.
Sejauh ini sudah 3,800 unit lebih yang terjual dari 4,850 unit yang akan dikembangkan. Kelebihan
semua perumahan PDA ini selain lokasinya berada di lingkaran Kawasan Industri Kendal (2,700 ha)
yang merupakan kawasan industri terbesar di Jawa Tengah yang diresmikan oleh Presiden Joko
Widodo tahun 2016 lalu, juga menawarkan spesifikasi bangunan yang berkualitas. Contoh, pondasi
memakai cor beton, diding memakai bata merah diplaster aci dengan finishing cat, rangka atap baja
ringan, jalan utama dan jalan lingkungan dicor beton lengkap dengan gerbang utama yang megah,
serta dilengkapi taman bermain, jogging track, dan kolam renang (PDA 7).
Maka itu Endang sering menyebut PDA sebagai perumahan bersubsidi rasa selebriti. Selama 26
tahun jadi developer, pria kelahiran Jakarta 30 Agustus 1955 ini sudah membangun rumah sebanyak
25 ribu unit lebih, yang hampir seluruhnya merupakan rumah bersubsidi. Bahkan ia juga sudah
mengembangkan rusunami (rumah susun sederhana milik) Delta Cakung sebanyak 290 unit di
Cakung, Jakarta Timur. Lulusan University of New South Wales-Sydney, Australia, ini selain aktif di
bisnis properti, juga senang berorganisasi.
Sebelum terpilih menjadi Ketua Umum HIMPERRA periode 2018-2022, ia juga pernah menjadi
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI)
untuk masa bakti 2017-2021. Di luar itu ia juga tercatat sebagai Deklarator dan Dewan Pembina
The HUD Institute (Lembaga Pengkajian Pengembangan Perumahan dan Perkotaan Indonesia)

Ari Tri Priyono

Sekretaris Jendral HIMPERRA, adalah satu dari
sedikit entrepreneur muda yang terus menunjukkan eksistensinya di
industri properti. Melalui PT Riscon Victory yang didirikan 9 November
2004, sudah mengembangkan hampir 100 perumahan di berbagai
lokasi di seluruh Indonesia. Luasnya bervariasi, mulai dari 1 ha hingga
100 ha.Demikian pula produk-produknya juga mulai dari rumah
bersubsidi, rumah menengah, hingga rumah menengah-atas.
Proyek pertamanya perumahan sederhana Griya Kalisuren Asri tahun
2005. Lokasinya di Desa Kalisuren, Tajur Halang-Bogor, sekitar 8 km dari
stasiun Bojong Gede ke arah Parung. Kemudian disusul Griya Kalisuren
Asri 2 di lokasi yang sama, dan Mutiara Cimanggis di Jl Cilangkap, Cimanggis-Depok, setahun berikutnya.
Tahun 2007 ia melansir tiga proyek: Mutiara Cimanggis 2, Kalisuren Paradise, dan Kalisuren Paradise 2.
Selain menyasar segmen pasar yang sama, lokasi ketiga proyek itu juga berdekatan dengan proyek-proyek
sebelumnya. “Ini buah dari saran Pak Siswanto, Direktur Kredit BTN ketika itu,” ujarnya. Siswanto menyarankan
mencari lahan-lahan yang berdekatan untuk pengembangan perumahan selanjutnya, karena perizinannya
akan lebih mudah; pengembang sudah mengenal lurah, camat, walikota/ bupati dan aparatnya.
Mulai tahun 2008 pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah, ini mengembangkan perumahan yang kelasnya
di atas perumahan-perumahan sebelumnya, seperti Cilendek Indah Green Gardendi Jl Cilendek, Kota
Bogor; Bojong Gede Green Garden di Kedung Waringin, sekitar 1,5 km dari stasiun Bojong Gede; Al-Azhar
Green Garden di Jl Keradenan Cibinong; dan Bukit Tamphayan River View di Jl Bedahan, Sawangan, Depok.
Ternyata perumahan-perumahan non subsidi itu juga mendapatkan respon bagus konsumen, sehingga
PT Riscon Victory terus berkembang. Proyeknya tidak hanya di wilayah Depok dan Bogor, tapi merambah
ke kota-kota lain di provinsi Jawa Barat, Serang (Banten), Sragen, Salatiga, dan Purwokerto (Jawa Tengah),
Yogyakarta, lalu di beberapa kota di Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dll.
Skala pengembangannya pun semakin besar. Contoh Grand Riscon Rancaekek, Bandung (30 ha),
Grand Riscon Padjadjaran di Bojong Gede, dan Grand Riscon Darmaga di Leuwiliang, keduanya di di
wilayah Kabupaten Bogor, masing-masing luasnya 45 dan 100 ha. Kini total land bank PT Riscon Victory
sudah 1,000 ha lebih dengan target penjualan 2018 sebesar Rp400 miliar. Ari pun telah berancangancang
dalam beberapa tahun ke depan akan menjadikan Riscon sebagai perusahaan publik. Pesatnya
perkembangan PT Riscon Victory ini tampaknya selaras dengan penamaannya. ” Riscon merupakan
plesetan kata rizqon (bahasa Arab) yang artinya rezeki. Sedangkan victory (Bahasa Inggris) adalah nama
tambahan dari bapak mertua yang artinya kemenangan,” jelas alumni Teknik Sipil Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS) Surabaya ini.

Nurhadi

Bendahara Umum DPP HIMPERRA, sudah dikenal luas kalangan pengembang Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan, karena melalui perusahaannya, Graha Agung Kencana Group, sejak 2001 hingga sekarang telah mengembangkan puluhan proyek, mulai dari perumahan subsidi, rumah menengah, hingga rumah menengah-atas. Pria kelahiran Tuban, Jawa Timur, 12 Juni 1965, ini memulai bisnis properti di kota kelahirannya dengan mengembangkan perumahan bersubsidi Graha Kencana Jatirogo. Setelah itu baru merambah ke kota-kota lain di Jawa Timur. Antara lain mengembangkan perumahan Graha Kencana Kedanyang di Gresik, kemudian perumahan Graha Kencana Asemrowo dan Graha Kencana Pakal, keduanya di Surabaya, dan Graha Kencana Rembang di Pasuruan. Setelah banyak mengembangkan perumahan sederhana tahun 2001 – 004, mantan marketing sepeda motor dan mobil ini mulai mengembangkan perumahan-perumahan kelas menengah dan menengah-atas di wilayah Surabaya. Antara lain Kebonsari Regency, Graha Kebonsari Elveka, Ketintang Regency, Graha Gunung Anyar, Pagesangan Regency, Ketintang Residence, Grand Semanggi Residence, Green Semanggi Mangrove, dan Wisata Semanggi Mangrove. Sedangkan di Sidoarjo ia mengembangkan perumahan Graha Juandajo, di Gresik mendevelop perumahan Green Hill, di Probolinggo mengembangkan Grand Bromo Residence, dan Wisata Bukit Sentul di Malang. Sementara di luar Jawa ia mengembangkan Graha Candra Asri di Tabanan (Bali), serta Graha Mulawarman di Balikpapan, dan Palaran City di Samarinda (Kalimantan Timur).

Ester Yvonne Jonker

Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan, ini tidak hanya matang sebagai pengusaha properti, tapi juga sudah banyak makan asam garam di organisasi. Mojang Priangan ini punya rekam jejak yang mumpuni di organisasi, mulai dari level daerah sampai nasional. Di jajaran elit organisasi Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Ester dipercaya menjadi Wakil Ketua Komite Tetap Permukiman Bidang Properti. Sedangkan di Jawa Barat sekarang ia menjadi Ketua Ikatan Wanita Pembangunan Indonesia (IKAWAPI) DPD Jawa Barat. 

Di bidang bisnis, wanita kelahiran Bandung 23 Pebruari 1966 , ini sudah berhasil mengembangkan
sejumlah perumahan di berbagai kota di Jawa Barat. Direktur Utama PT Hegarmanah Indo Nusa
ini dikenal rekan bisnisnya sebagai wanita ulet yang memiliki jaringan luas. Karenanya beberapa
perumahan yang dikembangkan, pemasarannya dapat bekerjasama dengan koperasi di berbagai
institusi pemerintah, BUMN, dan swasta. Contohnya perumahan Jatiputra Tarogong Asri yang ia
kembangkan di Tarogong Kabupaten Garut, pemasarannya bekerjasama dengan Korpri, TNI, dan
Polri, yang diperuntukkan bagi Pegawai Negeri Sipil, serta anggota aktif dan pensiunan TNI-Polri
Kemudian perumahan Griya Jatiputra di Pasir Jati, Kota Bandung, juga bekerjasama dengan
Polda Jawa Barat yang diperuntukkan bagi anggota Polri yang gugur di Aceh, anggota Polri Aktif
di lingkungan Polda Jawa Barat, serta masyarakat umum. Selain itu ia juga bekerjasama dengan
Manajemen Hotel Preanger Bandung, membangun perumahan “Preanger Regency di Pasir Wangi,
Kota Bandung, untuk karyawan dan staff hotel tersebut, disamping dipasarkan pula untuk masyarakat
umum. Kemudian perumahan lainnya di Jawa Barat dikembangkan di Kota Cirebon. Pengusaha yang
mengawali karirnya menjadi karyawan perusahaan ekspor impor ini mengembangkan perumahan
Pondok Argamukti yang dipasarkan ke masyarakat umum.