Category : DPP | Sub Category : Himperra Posted on 2025-01-22 16:52:43
JAKARTA, Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (DPP Himperra) meminta pemerintah segera merealisasikan janjinya untuk mencairkan dana tambahan kuota bagi rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2024.
Pasalnya hingga kini (per 15 September-Red), tambahan kuota rumah FLPP yang sudah diumumkan pemerintah sebanyak 34.000 unit tersebut, belum kunjung dicairkan. Ketua Umum DPP Himperra, Ari Tri Priyono menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah karena telah berkomitmen menambah kuota FLPP. Mulai dari 166.000 unit rumah kemudian menjadi 200.000 unit. Kemudian terdapat 34.000 unit tambahan FLPP 2024.
"Tapi itu (dana) sampai sekarang belum cair. Akad FLPP-nya tetap belum bisa dilaksanakan. Kasihan anggota-anggota kami dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang mau beli rumah,” terang Ari disela-sela pembukaan Turnamen Golf Himperra ke-3 dalam rangka peringatan ulang tahun ke-6 Himperra, di Padang Golf Sentul High Land, Sentul City, Bogor, (15/9/2024).
Menurut Ari, calon konsumen MBR, yang tertunda dan tidak bisa akad kredit adalah penerima manfaat langsung subsidi FLPP dan mereka yang terkena dampak utamanya. Sedangkan para pengembang akan merasa kesulitan mengelola cashflow-nya dan menjalankan kewajiban kepada perbankan.
“Himperra dengan anggota lebih dari 3.000 pengembang terus full support mendukung program-program pemerintah. Apalagi tahun ini Insyaallah sekitar 60.000 rumah subsidi di produksi Himperra. Tahun depan kami menargetkan bisa realisasi 75.000 rumah bersubsidi,” tambahnya.
Melihat begitu besar harapan kepada pemerintahan baru, Prabowo-Gibran untuk menjadikan Perumahan sebagai Lokomotif pertumbuhan perekonomian Nasional. Apalagi dengan target 3 juta unit rumah setiap tahun, maka keberadaan Kementrian Perumahan Rakyat dan Perkotaan menurut Himperra adalah sebuah keniscayaan yang mesti diwujudkan.
“Himperra sangat mendukung program pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Karena backlog rumah mayoritas-nya di kota dan pinggiran-pinggiran kota, maka sebaiknya 1,5 juta rumah di kota-kota dan sekitar-nya. Baru kemudian sebanyak 1,5 juta rumah di daerah pesisir dan pedesaan,” usulnya.
Pada kesempatan tersebut Himperra juga mengusulkan, khusus anggaran FLPP untuk MBR minimal dinaikkan, tiap tahun tidak kurang untuk membangun sebanyak 300.000-an rumah bersubsidi. Kemudian bagi angkatan kerja muda, generasi millenial diberikan perhatian khusus, terutama dalam hal aksesibilitas dan fasilitas kemudahan membeli rumah.
“Jumlah angkatan kerja muda, generasi millennial, sangat banyak dan selama ini belum dapat perhatian khusus. Bisa saja misalnya mereka diberikan fasilitas seperti FLPP. Tetapi dengan bunga yang lebih tinggi, antara 7 hingga 8 persen per tahun,” ujar CEO Riscon Group itu.
Dengan kebijakan tersebut Himperra meyakini hal itu bisa mendorong industri perumahan tumbuh pesat. Akibat seluruh lini bisnis turunan yang berjumlah lebih dari 185 Industri ikut berlari kencang.
“Industri semen, baja, keramik, genteng, gypsum, cat, aksesori rumah, dan lain-lain akan tumbuh dengan pesat, Pada akhirnya mampu mendukung pergerakan dan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional yang diingikan pemerintah,” pungkasnya.
Sumber : Pengembang Tagih Janji Pemerintah Cairkan Kuota Tambahan Subsidi Rumah (kompas.com)